Kamis, 20 November 2014

Laporan Bioper acara pengamatan gonad



ACARA IV
PENGAMATAN GONAD





 













Disusun oleh :

Ika Yesi Setyaningsih                        H1G013001




JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014



I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berat gonad akan semakin bertambah dan mencapai maksimum ketika ikan akan memijah, kemudian beratnya akan menurun setelah pemijahan. Percobaan kondisi ini dapat dinyatakan dengan suatu indeks kematangan gonad dinyatakan sebagai berat gonad dibagi berat tubuh ikan (termasuk gonad) dikalikan 100%.
Pengamatan kematangan gonad dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan cara histologi yang dilakukan di laboratorium. Kedua dengan cara pengamatan morfologi yang dapat dilakukan di laboratorium dan dapat pula dilakukan di lapangan. Dari data penelitian histologi akan diketahui anatomi perkembangan gonad lebih jelas dan mendetail. Sedangkan hasil pengamatan secara morfologi tidak akan sedetail cara histologi, namun cara morfologi banyak dilakukan para peneliti.
Berat gonad akan mencapai maksimum sesaat ikan akan berpijah, setelah itu berat gonad akan menurun dengan cepat selama pemijahan berlangsung sampai dengan selesai pemijahan.
Dengan menghitung nilai indeks tersebut akan didapatkan bahwa sejalan dengan perkembangan gonad, indeks itu akan semakin bertambah besar dan nilai pada indeks tersebut akan mencapai batasan kisar maksimum pada saat akan terjadi pemijahan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum pengamatangonad adalah untuk mengetahui indeks kematangan gonad
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Indeks kematangan gonad adalah tahapan kematangan gonad, sehingga terjadi perubahan perubahan dalam gonad.Pada ikan betina umumnya ada penambahan berat gonad 10% sampai dengan 25%.Pada ikan jantan penambahan gonad 5% sampai dengan 10%. Pembagian Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ada beberapa versi oleh masing-masing ahli, antara lain berdasarkan struktur, ukuran, dan warna gonad (Effendie, 1995).
Praktikum Indeks Kematangan Gonad menggunakan Ikan Nilem, berikut adalah klasifikasi Ikan Nilem:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Classis             : Pisces
Ordo                : Ostariophysi                                                 
Familia            : Cyprinidae
Genus              : Ostechilus
Spesies            : Osteochilus hasselti
            Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) adalah salah satu ikan air tawar yang hidupnya di sungai.Ikan Nilem sekarang dieksploitasi tidak hanya dikonsumsi dagingnya saja tetapi juga telurnya.Telurnya sangat digemari masyarakat karena rasanya yang lezat dan dapat diekspor kenegara tertentu sebagai pengganti kapiar.Selain itu telur ikan nilem dapat digunakan sebagai bahan pembuat saus.Demikian ikan ukuran 5gram siap saji,yang paling popular disebut babyfish (Subagia et al,.2006).
Morfologi gonad dan corak warna digunakan untuk membedakan tingkat kematangan.Hal tersebut bermanfaat untuk menentukan masa memijah secara umum dan menentukan langkah lanjut untuk pengelolaannya. Akan tetapi kelemahannya adalah gonad yang telah  ditentukan dengan cara tersebut termasuk tingkat kematangan tinggi.
Tingkat kematangan gonad ikan menurut adalah sebagai berikut :
1.        Tidak masak. Individu masih belum berhasrat mengadakan reproduksi dan ukuran gonadnya kecil.
2.        Masa istirahat, produk seksual belum berkembang, gonad kecil, telur tidak dapat dibedakan oleh mata.
3.        Hampir masak, telur dapat dibedakan oleh mata.
4.        Masak, reproduksi seksual masak.
5.        Reproduksi, apabila perut diberi sedikit tekanan produk seksualnya akan menonjol keluar dari lubang pelepasan.
6.        Keadaan salin produk seksual telah dikeluarkan oleh lubang genital berwarna kemerahan, gonad mengempis, ovarium berisi telur sisa.
7.        Masa istirahat, setelah telur dikeluarkan, telur berwarna putih, gonad kecil belum terlihat oleh mata.

Tingkat Kematangan Gonad menurut Kessteven dan Nikolsky (1968) :
1.        Ikan yang sudah diperoleh nilai IKG –nya diamati disiapkan untuk diamati,baik dengan mata biasa maupun dengan kaca pembesar
2.        Pengamatan terhadap gonad ikan meliputi
Ikan jantan:
a)      Bentuk testes
b)      Besar kecilnya testes
c)      Warna testes
d)     Penggisian testes dalam rongga tubuh
Ikan betina:
a)      Bentuk ovarium
b)      Besar kecilnya ovarium
c)      Penggisian ovarium
d)     Warna ovarium
e)      Warna telur
3.        Ditentukan klasifikasinya tingkat kematangan gonad dengan mengenai pada ketentuan kematangan gonad.
Tahap kematangan adalah perkembangan sel telur menjadi semakin besar, berisi kuning telur dan akan diovulasikan  pada ikan yang telah dewasa. Proses pematangan gonad pada ikan yang telah dewasa dan induk sebenarnya terjadi mulai dalam masa oosit muda dan bukan dari calon telur.


III.  MATERI DAN METODE
3.1. Materi
3.1.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah timbangan, kertas penghisap dan alat bedah
3.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah Ikan nilem (Osteochilus hasselti).
3.2 Metode
Ikan yang sudah mati ditimbang bobotnya kemudian lakukan pembedahan dengan hati-hati agar gonad tidak rusak. Angkat seluruh bagian gonad dengan hati-hati kemudian dikeringkan dengan kertas penghisap.Timbang gonad yang telah dikeringkan lalu dicatat. Hitung nilai IKG dengan rumus :
                        IKG = X 100%             
Dimana :           Bg = Berat gonad
Bt = Berat tubuh
Kemudian tentukan stadium kematangan gonad ikan,apabila IKG dibawah 4% berarti ikan belum siap memijah,IKG antara 4-12% ikan matang gonad belum siap memijah,dan IKG antar 12-19% ikan siap memijah.
3.3  Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Indeks Kematangan gonad dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Oktober 2014 pukul 13.00 WIB di Laboraturium JPK, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1.Data Pengamatan Indeks Kematangan Gonad Ikan Nilem (Osteochillus hasselti)
No
Berat ikan
Berat gonad
IKG
Keterangan
Ikan
(gram)
(gram)
100%

1
67
0.5
0.74
Ikan Belum siap memijah 
2
110
17.3
15.7
Ikan Siap Memijah
3
105
16.5
15.7
Ikan Siap Memijah
4
109
17.5
16.05
Ikan Siap Memijah
5
102
9.3
9.1
 Ikan matang gonad belum siap memijah
6
67
0.5
0.7
Ikan belum siap memijah 
7
57
4.5
7.8
 Ikan matang gonad belum siap memijah
8
63
3.5
5.5
Ikan matang gonad belum siap memijah 
9
57
2
3.5
 Ikan belum siap memijah
10
70
0
 0
 -
11
89
6,5
 7.3
 Ikan matang gonad belum siap memijah
12
108
14,5
 13.4
 Ikan siap memijah
13
81
0
 0
 -
14
70
0
 0
-
15
116
0
 0
 -
16
106
7,5
 7
 Ikan matang gonad belum siap memijah
17
111
0
 0
 -
18
102
11,2
 11.2
 Ikan matang gonad belum siap memijah
Keterangan
            IKG dibawah 0-4%    : ikan belum siap memijah
            IKG antara 4-12%      : ikan matang gonad belum siap memijah
            IKG antara 12-19%    : ikan siap memijah
4.2 Pembahasan
Nilai indeks kematangan gonad tertinggi terdapat ada pada ikan  nilem ke- 4 dengan berat tubuh 109 gr IKG sebesar 16.05%, dan terendah pada ikan  nilem ke-6dengan berat tubuh 67gr dengan IKG 0.7% . Hal ini sesuai dengan pendapat Effendi (2002) bahwa secara alamiah ukuran dan berat tubuh ikan dapat digunakan sebagai tanda utama untuk mengetahui kematangan gonad.
Nilai gonad somatik indeks ikan Threadfin berkisar antara 1 – 25 %.Suatu  spesies ikan yang memijah sepanjang tahun dapat menghasilkan keragaman persentase pada tahap kematangan gonad. Kematangan gonad mencapai batas maksimal pada saat akan memijah. Indeks kematangan gonad atau yang dinamakan maturing, yaitu suatu nilai dalam % (persen)  sebagai hasil perbandingan bobot gonad dan bobot tubuh ikan. Menurut Nikolsky (1983, berat gonad secara alamiah berhubungan dengan ukuran berat tubuh secara keseluruhan. Hal ini dapat membedakan tingkat kematangan gonad.
Indeks Kematangan Gonad akan semakin meningkat nilainya dan akan mencapai batas maksimum pada saat terjadi pemijahan. Pada ikan betina nilai IKG lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan. IKG dihubungkan dengan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) yang pengamatannya berdasarkan ciri-ciri morfologi kematangan gonad, sehingga akan tampak hubungan antara perkembangan di dalam dengan di luar gonad. Nilai IKG akan sangat bervariasi setiap saat tergantung pada macam dan pola pemijahannya. Nilai IKG  yang didapatkan sejalan dengan perkembangan gonad, indeks itu akan semakin bertambah besar dan nilai tersebut akan mencapai kisaran maksimum pada saat akan terjadi pemijahan (Effendie,1995).
Effendie (2002) menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor utama yang mampu mempengaruhi kematangan gonad ikan , antara lain suhu dan makanan , tetapi secara relatif perubahannya tidak besar dan di daerah tropik gonad dapat masak lebih cepat. Kualitas pakan yang diberikan harus mempunyai komposisi khusus yang merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan  proses pematangan gonad dan pemijahan.
Tabel 2.Klasifikasi tingkat kematangan gonad ikan Nilem(Osteochilus hasselti) secara morfologi  (Effendi,1997).
TKG
GONAD JANTAN
GONAD BETINA
I
Testis transparan,panjang seperti benang,ditemukan menempel di bawah gelembung renang
Telur menempel dibagian bawah gelembung renang dan belum Nampak butiran telur
II
Warna testis Nampak putih seperti susu,bentuknya lebih jelas dari TKG I,hampir menutupi sebagian rongga perut
Warna gonad merah tua,hampir menutupi sepaertiga rongga perut,telur belum Nampak
III
Permukaan gonad Nampak bergerigi,warna testis semnakin putih,dan hampir menutupi sepertiga rongga perut
Warna gonad sebagian merah tua dan sebagian merah muda,hampir menutupi setengah rongga perut dan telur mulai Nampak di ujungnya
IV
Testis permukaan semakin bergerigi,dan mulai terlihat menutupi rongga perut,terlihat pejal
Gonad hampir menutupi seluruh rongga perut,warna gonad merah tua,usus mulai terdesak,butiran telur terlihat jelas
V
Testis semakin berkerut dan warnanya putih seperti susu,testis semakin kecil
Gonad mengkerut,terdapat sisa telur disaluran kelamin

Tabel 3. Klasifikasi tingkat kematangan gonad ikan Nilem(Osteochilus hasselti) secara morfologi kelompok 6
TKG
GONAD JANTAN
GONAD BETINA
I
Bentuk tubuh ramping
Warna tidak mencolok
Ketika perut ditekan keluar cairan putih susu / sperma

Bentuk tubuh agak membulat
Warna mencolok
Ketika perut ditekan keluar cairan kuning / telur,ikan matang gonad belum siap memijah ikg 7,3%
II
Gonad jantan berwarna putih
Bentuk tubuh ramping
Warna tidak mencolok

Gonad betina berwarna kuning, terdapat telur ikan,ikan sudah siap memijah IKG 13,4%
Bentuk tubuh lebih besar dari tingkat I
III
Gonad jantan berwarna putih
Bentuk tubuh ramping
Warna tidak mencolok

Gonad betina berwarna kuning, terdapat telur ikan,ikan matang gonad belum siap memijah IKG 7%
Bentuk tubuh lebih besar dari tingkat I dan lebih kecil dari tingkat II
IV
Gonad jantan berwarna putih
Bentuk tubuh ramping
Warna tidak mencolok

Gonad betina berwarna kuning, terdapat telur ikan,ikan matang gonad belum siap memijah IKG 11,2%
Bentuk tubuh lebih besar dari tingkat I dan lebih kecil dari tingkat II dan III

Pada praktikum pengamatan gonad ini,gonad jantan hanya diambil dan diamati tidak ditimbang berat gonad jantannya.Proses reproduksi, sebelum terjadi proses pemijahan sebagian besar hasil metabolisme tertuju untuk perkembangan gonad. Dari hasil praktikum juga menunjukan bahwa berat gonad bertambah seiring dengan pertambahan bobot tubuh. Gonad akan semakin bertambah berat bersamaan dengan semakin bertambah besar ukurannya termasuk garis tengah perutnya. Berat gonad akan menurun dengan cepat selama pemijahan berlangsung sampai selesai (Effendie, 1979).
Polunin dan Roberts (1996) menyatakan bahwa ukuran ikan pertama kali matang gonad berhubungan dengan pertumbuhan ikan dan pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan, Faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan gonad yaitu:
     Spesies
Indeks kematangan gonad (IKG) dari spesies ikan kerapu yang tertinggi dicapai oleh Epinephelus arealotus. Hal ini menunjukan bahwa Epinephelus arealotus lebih cepat matang kelamin dari pada spesies lainnya.
     Umur
Ikan yang mempunyai siklus hidup (umur) yang lebih pendek akan cepat matang kelamin.
     Ukuran
Ikan yang memiliki ukuran kecil, meskipun lebih muda bila masa hidupnya relatif pendek akan matang kelamin lebih awal dibandingkan dengan ikan berukuran besar dengan masa hidupnya yang panjang.
     Jenis Kelamin
Ikan jantan lebih cepat matang kelamin dibandingkan dengan ikan betina.
     Kualitas dan Kuantitas Makanan
Komposisi yang bermutu tinggi akan mempercepat kematangan kelamin( Polunin dan Roberts,1996).

V. KESIMPULAN
5.2 Kesimpulan
1.      Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa didapatkan ikan nilem dengan IKG ikan pertama 0,75%, ikan kedua 15,7%, ikan ketiga 15,7%, ikan keempat 16,05%, ikan kelima 9,1%, ikan keenam 0,7%, ikan ketuju 7,8%, ikan kedelapan 5,5%, ikan kesembilan 3,5% ,ikan kesepuluh 0%, ikan kesebelas 7,3%, ikan keduabelas 13,7%,ikan ketigabelas 0%,ikan keempatbelas 0%,ikan kelimabelas 0%,ikan keenembelas 7%,ikan ketujuhbelas 0%,ikan kedelapanbelas 11,2%.
2.      Faktor yang mempengaruhi tingkat kematangan gonad diantaranya lingkungan, suhu, salinitas, kualitas air, nutrisi dan pakan ikan, penyakit  seperti jamur.

5.1  Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan praktikum pengamatan gonad ini, maka dapat disarankan agar melakukan pengamatan IKG tidak hanya pada satu spesies ikan saja dengan ukuran yang sama.











DAFTAR PUSTAKA
Dina, Rahmi, dkk. 2011. Profil Ukuran Panjang dan Tingkat Kematangan Gonad Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) Pada Alat Tangkap Berbeda di Danau Maninjau.Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. Vol. 37 : 105 -118.
Effendie, M.I. 1979. Metoda Biologi Perikanan.Yayasan Dewi Sri. Cikuray- Bogor.
Effendi.1997.Metode Biologi Perikanan,Bagian Perikanan,Bagian I.Yayasan Dwi Sri Institut
Effendi, Moch. Ichsan. 1995. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara: Yogyakarta.
Karmila,Muslim,dkk.2012.Analisis Tingkat Kematangan Gonad Ikan Betok (Anabus testudiduneus) Di Perairan Rawa Banjir Desa PulokertobKecamatan Gandus Kota Palembang.Fisheries 1(1):25-29.
Nikolsky, G. V. 1983. The Ecology Of Fishes. Academic Press: London.
Outa N.Otieno,N.Kitaka,J.M.Njiru.2014.Length-weight relationship,condition factor length                       at first maturity and sex ratio of Nile tilapia,Oreochromis niloticus in Lake Naivastha,Kenya.International Journal of Fisheris and Aquatic Studies.Vol 2(2):67-       72.
P.A.Ekokotu and N.F.Olele.2014.Cycle of Gonad Maturation,Condition Index and Spawning                   Of Clarotes Lapiceps(Claroteidae)In the Lower River Niger.International Journal of    Fisheries and Aquatic Studies.Vol 1(6):144-150.
Polunin, Nicholas V. C. And Roberts, callum. M. 1996. Reef Fisherier. Chapmann and Hall:         London.
Siti,Anhar,dkk.2014.ApekPertumbuhan dan Reproduksi Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) Di Perairan Rawa Pening Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.Diponegoro Journal Of Maquares,Manajement Of Aquatic Resources.Vol 3 : 153-159.
Sushil Kr.Sarmah and Sharmistha Paul I.2014.Study of the Gonadosomatic Index of an      Ornamental Fish,Brachydanio rerio(Ham).International Journal of Fisheries and            Aquatic Studies.Vol 2(2):93-94.
Yanu Prasetyo,P.2013.Tingkat Kematangan Gonad Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Di
Danau Batur,Kabupaten Bangli,Bali.Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum-Palembang.Vol 11(2):71-72.
















Lampiran Perhitungan :
IKG ikan 1 =   = 0.74 %

IKG ikan 2 =   = 15.7 %

IKG ikan 3 =   = 15.7 %

IKG ikan 4 =   = 16.05 %

IKG ikan 5 =   = 9.1 %

IKG ikan 6 =   = 0.7 %

IKG ikan 7 =   = 7.8 %

IKG ikan 8 =   = 5.5 %

IKG ikan 9 =   = 3.5 %

IKG ikan 11 =   = 7.3 %

IKG ikan 12=   = 13.4 %

IKG ikan 16 =   = 7 %

IKG ikan 18 =   = 11.2 %

Tidak ada komentar:

Posting Komentar