Kamis, 15 Januari 2015


MACAM-MACAM ALAT PENANGKAPAN IKAN

PUKAT PANTAI
1.      Pukat pantai( beach seine )
adalah salah satu jenis alat tangkap yang masih tergolong kedalam jenis alat tangkap pukat tepi
spesifikasi alat :
Pukat pantai terdiri dari tiga bagian penting yaitu :
a.Sayap (Wings)
b.Badan (Shoulder)
c.Kantong (Bag)
Hasil Tangkapan
       Ikan Layur (Trichiurus sp.)
       Ikan Tembang (Sardinella fimbriata)
       Ikan Bijinangka (Upeneus sulphureus)
       Baronang (Siganus guttatus)
       Barebuku (bahasa lokal)
2.      Purse seine
 adalah alat penangkap ikan yang terbuat dari lembaran jaring berbentuk segi empat pada bagian atas dipasang pelampung dan bagian bawah dipasang pemberat dan tali kerut (purse line) yang berguna untuk menyatukan bagian bawah jaring sehingga ikan tidak dapat meloloskan dari bawah (vertikal) dan samping (horizontal).
Spesifikasi alat :

1. Jala
2. Mata penguat atas
3. Mata penguat bawah
4. Tali pelampung
5. Tali pemberat
6. Breast rope
7. Tali kerut
8. Side Purse line
9. Lacing lines
10. Tali pengikat
11. Side bridles
12. Purs rings
13. Side pursring
14. Pelampung
15. Pemberat

Hasil Tangkapan :
       Layang (Decapterus sp.)
       Bentang
       Kembung (Rastrelinger sp.)
       Lemuru (Sardinella sp)
       Slengseng
       Cumi-cumi (Loligo sp) dan lain-lain.
3.      Mini purse seine
termasuk alat tangkap yang dioperasikan untuk menangkap gerombolan ikan pelagis.
Spesifikasi alat :

  1. Pelampung Tanda
  2. Tali Pelampung
  3. Tali Ris Atas
  4. Pelampung Utama
  5. Tali Ris Bawah
  6. Tali Kolor
  7. Tali Pemberat
  8. Pemberat Cincin
  9. Tali Selambar


Hasil Tangkapan:
Tembang (Sardinella fimbriata)
Layang (Decapterus russeli)
Kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma)
Sardin (Sardinella sirm)
Selar bentong (Selar crumenopthalmus)
Lemuru (Sardinella longiceps)
Cumi-cumi (Loligo vulgaris).
4.      Muroami
berasal dari bahasa jepang “muro” dan “ami”. Ami artinya jaring sedangkan muro ádalah sebangsa ikan carangidae.Di daearah Makasar para nelayan menyebutnya sebagai “pukat rapo-rapo” yaitu jaring yang digunakan untuk menangkap ikan ekor kuning.
Spesifikasi alat :
Muroami adalah alat penangkapan ikan berbentuk kantong yang terbuat dari jaring dan terdiri dari :
  1. Bagian sayap yang panjang
  2. Badan
  3. Kantong jaring (cod end).
Hasil Tangkapan :
Ikan ekor kuning (Caesio cuning).
Jenis ikan karang lainnya yang merupakan hasil tangkapan sampingan seperti :
Ikan penjalu (Caesio coerulaureus)
Pisang-pisang (C. chrysononus)
Sunglir (Elagatis bipinnulatus)
Selar kuning (Caranx leptolepis)
Kuwe macan (Caranx sp.)     
PUKAT TARIK
1.      Pukat udang
adalah alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan. Umumnya jaring ini terdiri kantong (codend) yang berbentuk empat persegi panjang atau kerucut, dua lembar sayap (wing), di hubungkan dengan tali penarik (warp). Jaring ini di tarik horizontal di dalam air karena mendapat atau menerima tahanan air dari mulut jaring terbuka, keadaan ini di usahakan tetap terpelihara selama operasi di lakukan. Dalam mulut jaring yang di batasi head rope dan groun rope ini diharapkan agar ikan-ikan dan mahluk lain yang menjadi tangkapan dapat masuk bersama air yang tersaring, dengan perkataan lain ikan dapat tertangkap. Dengan demikian, jaring bergerak aktif dan mengusahakan (dengan di tarik) agar ikan-ikan kedalam mulutnya (Ayodhya,1981)
Pukat udang (shrimp trawl) merupakan jenis jaring berbentuk kantong yang ditarik oleh satu atau dua kapal, bisa melalui samping atau belakang dengan sasaran tangkapannya udang. Prinsip kerja alat ini adalah seperti saringan yang memisankan antara udang dan ikan-ikan yang besar,karena adanya kisi yang di pasang pada dua kerangka oval dan tersedianya jendela di bagian atas alat tersebut, maka ikan atau binatang lain yang besar tidak dapat masuk kekantong dan di salurkan keluar melalui jendela. Alat ini di pasang di samping antara kantong jaring dan badan jaring.
Cara Pengoperasian Pukat Udang
Menurut Usemahu, A.R. dan Tomasila, L.A. (2001), cara pengoperasian meliputi tahap - tahap sebagai berikut :
1. Persiapan
Sebelum operasi penangkapan, terlebih dahulu segala peralatan dan perlengkapan operasional agar dipersiapkan secara teliti. Seperti penyusunan alat di tempatnya agar memudahkan saat diturunkan, pemeriksaan mesin – mesin (mesin induk, mesin winch), pembersihan palka, perbekalan es (apabila kapal tidak ada mesin pendingin).
2. Penurunan Jaring
Penurunan jaring pada saat operasi dengan menggunakan pukat udang dapat dilakukan setiap saat baik siang hari maupun malam hari, asalkan cuacanya baik dan memungkinkan untuk menurunkan jaring. Setelah kapal sampai di daerah penangkapan yang dituju, jaring dapat segeran diturunkan. Penurunan jaring mula -mula dari bagian kantong, BED, badan jaring, sayap, bridle line (apabila menggunakannya), otterboard dan tali penarik.
3. Penarikan jaring
Urutan penaikan jaring merupkan kebalikan dari urutan penurunan jaring. Selama operasi, jaring tersebut terus ditarik sampai kira – kira 2 jam, kemudian baru dapat dinaikkan ke atas kapal untuk diambil hasil tangkapannya.
4. Penanganan Hasil
Apabila seluruh bagian alat tangkap telah naik ke atas kapal, pengambilan hasil tangkapan dapat dilakukan dengan cara mengangkat pangkal - pangkal kantong dengan menggunakan boom, kemudian tali pada ujung kantong dibuka agar hasil tangkapan yang berada di dalam kantong dapat dikeluarkan atau tercurah di atas kapal.
            Hasil tangkapan utama dan menjadi sasaran utama tangkapan alat tangkap pukat udang ini adalah jenis-jenis udang (shrimp) seperti udang jerebung (Penaeus merguensis), udang windu (Penaeus merguensis), udang dogol (Penaeus merguensis), udang krosok (Penaeus merguensis). 
            Namun ada pula hasil sampingan dari penangkapan dengan pukat udang yaitu jenis-jenis ikan dasar atau jenis ikan demersal antara lain pari (Trygon sephen), bulu ayam (Setipirnna spp.), petek (Leiognathus spp.), cucut (shark), gulamah (Sciena spp.), kapas-kapas (Gerres spp), krepa (Epinephelus spp.), nomei (Harpodon spp.), bawal putih (Pampus argentus), rajungan (Portunus pelagicus), cumi-cumi (loligo spp.), sotong (Sepia spp.) dan lain-lainnya (Waluyo,1999).
2.      Pukat Tarik Berbingkai (Beam Trawl)
Beam trawl adalah alat penangkapan ikan yang terbuat dari jaring yang berbentuk kerucut memiliki bagian sayap,badan,kantong dan di lengkapi dengan bingkai pada bagian mulutnya yang berfungsi sebagai pembuka mulut jaring dan menyapu kolom atau dasar perairan.
Spesifikasi Alat :
·         Cod end
·         Badan
·         Sayap
·         Mulut
1.Persiapan      : Dilakakukan pagi hari saat keadaan mulai terang,menetapkan fishing ground dan mempersiapkan alat-alat penangkapan.
2.Setting          :Tahap ini dilakukan dengan menebar jaring dengan memperhatikan arah mata angin dan arus.
3.Hauling        :Tahap ini dilakukan untuk memperoleh tangkapan,dengen cara menurunkan jaring hingga sampai ke dasar,kemudian pelampung dinaikan ke atas kapal,tali salambar sebelah kanan digulung dengan mesin winch,kapal bergerak perlahan-lahan,lalu bagian    jaring dinaikkan dan mesin winch dimatikan dan badan jaring yang sudah terisi tangkapan dinaikan dan di beri tempat untuk menempatkan hasil tangkapan.
Hasil Tangkapan
Ikan Gulamah.Ikan Kembung,Udang,Cumi-cumi,Ikan Pepetek
PANCING
Pancing adalah Alat tangkap manual untuk menangkap ikan yang terdiri dari mata pancing, benang, joran, reel, trolling, serta pemberat untuk umpan.
1.      Huhate
merupakan teknik menangkap ikan dengan pancing yang dilakukan oleh banyak orang di atas anjungan kapal. Kapal huhate dilengkapi dengan bak umpan hidup, sistem percikan air, huhate, serta palkah umpan. Kapal huhate umumnya berbentuk stream line serta mampu bergerak lincah. Kapal ini mempunyai kecepatan berkisar 10 knot dengan stabilitas baik untuk mengejar gerombolan ikan.
Cara pengoperasian alat, yaitu :
Apabila sudah dijumpai gerombolan ikan, dilakukan pelemparan umpan. Setelah ikan buruan mendekat mesin kapal dimatikan, selanjutnya pemancingan dilakukan secara cepat. Hal ini untuk mengantisipasi ikan yang lepas dari mata pancing dan ikan yang berdarah akibat terkena mata pancing yang mengakibatkan gerombolan ikan menjauh dari kapal. Pemancingan biasanya berlangsung 15-30 menit.
Alat tangkap dari huhate terdiri dari joran, tali dan mata pancing :
  • Panjang joran berkisar 1-2.5 m serta berdiameter 3-4 cm dipangkal dan di ujung 1-3cm.
  • Tali utama terbuat dari bahan sintesis polyethylene dengan diameter 0.5 cm dan menggunakan tali no.7. Tali sekunder terbuat dari bahan monofilament yang berfungsi sebagai penghubung antara tali utama dengan mata pancing supaya tidak putus akibat dari kekuatan gigitan ikan.
  • Mata pancing yang digunakan bernomor 2-2.8 yang dilapisi nikel dan benang rafia.
Hasil Tangkapan :
  • Ikan cakalang (Katsuwonus sp.),
  • Ikan tuna (Thunnus sp.),
  • Ikan tongkol (Euthynnus sp.).
2.      Pancing tonda
merupakan salah satu alat penangkap ikan yang termasuk dalam kelompok pancing yang diberi tali panjang dan ditarik oleh perahu atau kapal .Alat tangkap ini umumnya ditunjukan untuk menangkap jenis ikan-ikan pelagis yang biasanya hidup dipermukaan perairan. Biasanya ikan jenis ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan daging berkualias tinggi.
Komponen utama pada pancing tonda terdiri dari tali, mata pancing, penggulung tali, swivel :
  • Tali pancing yang terbuat dari polyamide monofilament no. 60 dengan panjang mulai dar 50 – 100 meter.
  • Mata pancing bisa ganda atau tunggal tetapi ada juga yang memakai mata pancing tiga buah yang di ikatkan menjadi satu dengan simpul double sheet band yang berfungsi untuk menjerat ikan.
  • Penggulung tali  terbuat dari bahan plastik dan kayu waru
  • Swivel  atau kili-kili digunakan agar tali tidak terbelit.
Pengoperasian pancing tonda  :
Pengoperasian dimulai dari pagi hari sampai sore hari anatara puku 15.00-17.00. Proses penangkapan diawali dengan scouting pencarian gerakan ikan sebagai tanda bahwa lokasi tersebut terdapat banyak ikan. Setelah itu pancing tonda mulai melakukan pemasangan alat tangkap (setting) dengan mengulur agar tangkap perlahan-lahan ke perairan dan mengikat ujung tali pada salah satu ujung kanan atau kiri perahu dengan jarak tertentu dan kecepatan perahu dinaikkan sekitar 1-2 knot. Setelah setting selesai dilakukan, kecepatan perahu dinaikkan sampai 4 knot dan perahu dijalankan ke arah kumpulan ikan.  Umpan yag berada di sisi kanan dan kiri perahu akan bergerak-gerak seperti ikan mangsa. Saat ikan memakan umpan, laju perahu dipercepat agar ikan yang memakan umpan tersangkut pada kail.
Hasil tangkapan :
  •  Hasil tangkapan utama untuk tonda perairan permukan yaitu tongkol, cakalang, tengiri, madidihang, setuhuk, alu-alu, sunglir.
  • Hasil tangkapan perairan dalam berupa cumi-cumi, sedangkan untuk lapisan dasar terutama manyung, pari, cucut, gulamah, senangin, kerapu.
3.      Pancing Ulur
Pancing Ulur merupakan salah satu jenis alat penangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan di laut. Pancing Ulur termasuk alat penangkap ikan yang aktif, dan juga ramah lingkungan. Pengoperasian alat relatif sederhana, tidak banyak menggunakan peralatan bantu seperti halnya alat tangkap pukat ikan dan pukat cincin.
Pancing ulur terdiri dari :
  • Penggulung tali yang digunakan berbentuk bundar yang terbuat dari plastik dan kayu.
  • Tali penarik yang digunakan bernomor 60 dengan panjang 100-150 meter.
  • Kili-kili merupakan bagian dari pancing ulur yang berguna untuk menyambungkan dan untuk mencegah agar tali penarik dan tali alas tidak terpintal atau kusut saat proses pengoperasian alat tangkap
  • Tali alas yang digunakan mempunyai ukuran yang lebih kecil dari pada ukuran tali penarik, yaitu bernomor 40.
  • Mata pancing yang digunakan untuk menangkap ikan tenggiri terdiri dari 2 mata pancing yaitu pancing no 5 dan no 6.
  • Pemberat yang digunakan pada pancing ulur berfungsi mempercepat turunnya mata pancing ke dasar perairan dan menjaga pancing tetap tegak saat berada dalam air.
Pengoperasian Alat :
Pancing Ulur dioperasikan secara sederhana dengan cara mengulur tali pancing sampai kedalaman perairan ditempat operasinya dan sambil diangkat dan diturunkan dengan tangan. Pancing Ulur yang disebut dengan “hand line” yang merupakan alat penangkap ikan yang bersifat aktif, yaitu dengan menunggu ikan yang datang memakan umpan pada mata pancing. Sambil dipegang dengan tangan, tali pancing diturun-naikan sampai terasa ada sesuatu yang tersangkut dimata pancing. Kemudian ditarik atau diangkat ke kapal untuk melihat hasil tangkapan ikan yang “tersangkut” pada mata pancing. Alat penangkap ikan jenis pancing ulur dioperasikan disemua jenis perairan dan biasanya diulur sampai kedalaman yang dikehendaki.
Hasil Tangkapan :
Tongkol (Euthynnus allecterates),
Cakalang (Katsuwonus pelamis),
Kembung (Rastrelliger sp),
Layang (Decapterus russelli),
Bawal (Pampus argenteus),
Kakap (Lutjanus sp),

 





                                   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar