MACAM-MACAM
ALAT PENANGKAPAN IKAN
PUKAT PANTAI
1. Pukat pantai( beach
seine )
adalah salah satu jenis alat tangkap yang masih tergolong kedalam jenis alat tangkap pukat tepi
spesifikasi alat :
Pukat pantai terdiri dari tiga bagian penting yaitu :
a.Sayap (Wings)
b.Badan (Shoulder)
c.Kantong (Bag)
Hasil Tangkapan
●
Ikan Layur (Trichiurus
sp.)
●
Ikan Tembang (Sardinella
fimbriata)
●
Ikan Bijinangka (Upeneus
sulphureus)
●
Baronang (Siganus
guttatus)
●
Barebuku (bahasa lokal)
2.
Purse
seine
adalah alat
penangkap ikan yang terbuat dari lembaran jaring berbentuk segi empat pada
bagian atas dipasang pelampung dan bagian bawah dipasang pemberat dan tali
kerut (purse line) yang berguna untuk menyatukan bagian bawah jaring sehingga
ikan tidak dapat meloloskan dari bawah (vertikal) dan samping (horizontal).
Spesifikasi alat :
1. Jala
2. Mata penguat atas
3. Mata penguat bawah
4. Tali pelampung
5. Tali pemberat
6. Breast rope
7. Tali kerut
8. Side Purse line
9. Lacing lines
10. Tali pengikat
11. Side bridles
12. Purs rings
13. Side pursring
14. Pelampung
15. Pemberat
Hasil Tangkapan :
●
Layang (Decapterus sp.)
●
Bentang
●
Kembung (Rastrelinger
sp.)
●
Lemuru (Sardinella
sp)
●
Slengseng
●
Cumi-cumi (Loligo sp)
dan lain-lain.
3. Mini purse seine
termasuk alat tangkap yang dioperasikan untuk menangkap
gerombolan ikan pelagis.
Spesifikasi alat :
- Pelampung Tanda
- Tali Pelampung
- Tali Ris Atas
- Pelampung Utama
- Tali Ris Bawah
- Tali Kolor
- Tali Pemberat
- Pemberat Cincin
- Tali Selambar
Hasil Tangkapan:
Tembang (Sardinella fimbriata)
Layang (Decapterus russeli)
Kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma)
Sardin (Sardinella sirm)
Selar bentong (Selar crumenopthalmus)
Lemuru (Sardinella longiceps)
Cumi-cumi (Loligo vulgaris).
4. Muroami
berasal dari bahasa jepang “muro” dan “ami”. Ami artinya
jaring sedangkan muro ádalah sebangsa ikan carangidae.Di
daearah Makasar para nelayan menyebutnya sebagai “pukat
rapo-rapo” yaitu jaring yang digunakan untuk menangkap ikan ekor kuning.
Spesifikasi alat :
Muroami adalah alat
penangkapan ikan berbentuk kantong yang terbuat dari jaring dan terdiri dari :
- Bagian sayap yang panjang
- Badan
- Kantong jaring (cod end).
Hasil Tangkapan :
Ikan ekor kuning (Caesio
cuning).
Jenis ikan karang
lainnya yang merupakan hasil tangkapan sampingan seperti :
Ikan penjalu (Caesio
coerulaureus)
Pisang-pisang (C.
chrysononus)
Sunglir (Elagatis
bipinnulatus)
Selar kuning (Caranx
leptolepis)
Kuwe macan (Caranx
sp.)
PUKAT TARIK
1. Pukat
udang
adalah alat tangkap
yang digunakan untuk menangkap ikan. Umumnya jaring ini terdiri kantong
(codend) yang berbentuk empat persegi panjang atau kerucut, dua lembar sayap
(wing), di hubungkan dengan tali penarik (warp). Jaring ini di tarik horizontal di dalam air karena mendapat atau menerima tahanan
air dari mulut jaring terbuka, keadaan ini di usahakan tetap terpelihara selama
operasi di lakukan. Dalam mulut jaring yang di batasi head rope dan groun rope
ini diharapkan agar ikan-ikan dan mahluk lain yang menjadi tangkapan dapat
masuk bersama air yang tersaring, dengan perkataan lain ikan dapat tertangkap.
Dengan demikian, jaring bergerak aktif dan mengusahakan (dengan di tarik) agar
ikan-ikan kedalam mulutnya (Ayodhya,1981)
Pukat udang (shrimp trawl) merupakan jenis jaring berbentuk kantong yang
ditarik oleh satu atau dua kapal, bisa melalui samping atau belakang dengan
sasaran tangkapannya udang. Prinsip kerja alat ini adalah seperti saringan yang
memisankan antara udang dan ikan-ikan yang besar,karena adanya kisi yang di
pasang pada dua kerangka oval dan tersedianya jendela di bagian atas alat
tersebut, maka ikan atau binatang lain yang besar tidak dapat masuk kekantong
dan di salurkan keluar melalui jendela. Alat ini di pasang di samping antara
kantong jaring dan badan jaring.
Cara Pengoperasian Pukat Udang
Menurut Usemahu, A.R. dan Tomasila, L.A. (2001), cara pengoperasian
meliputi tahap - tahap sebagai berikut :
1. Persiapan
Sebelum operasi penangkapan, terlebih dahulu segala peralatan dan
perlengkapan operasional agar dipersiapkan secara teliti. Seperti penyusunan
alat di tempatnya agar memudahkan saat diturunkan, pemeriksaan mesin – mesin
(mesin induk, mesin winch), pembersihan palka, perbekalan es (apabila kapal
tidak ada mesin pendingin).
2. Penurunan Jaring
Penurunan jaring pada saat operasi dengan menggunakan pukat udang dapat
dilakukan setiap saat baik siang hari maupun malam hari, asalkan cuacanya baik
dan memungkinkan untuk menurunkan jaring. Setelah kapal sampai di daerah
penangkapan yang dituju, jaring dapat segeran diturunkan. Penurunan jaring mula
-mula dari bagian kantong, BED, badan jaring, sayap, bridle line (apabila
menggunakannya), otterboard dan tali penarik.
3. Penarikan jaring
Urutan penaikan jaring merupkan kebalikan dari urutan penurunan jaring.
Selama operasi, jaring tersebut terus ditarik sampai kira – kira 2 jam,
kemudian baru dapat dinaikkan ke atas kapal untuk diambil hasil tangkapannya.
4. Penanganan Hasil
Apabila seluruh bagian alat tangkap telah naik ke atas kapal, pengambilan
hasil tangkapan dapat dilakukan dengan cara mengangkat pangkal - pangkal
kantong dengan menggunakan boom, kemudian tali pada ujung kantong dibuka agar
hasil tangkapan yang berada di dalam kantong dapat dikeluarkan atau tercurah di
atas kapal.
Hasil tangkapan utama dan
menjadi sasaran utama tangkapan alat tangkap pukat udang ini adalah jenis-jenis
udang (shrimp) seperti udang jerebung (Penaeus merguensis), udang windu (Penaeus
merguensis), udang dogol (Penaeus merguensis), udang krosok (Penaeus
merguensis).
Namun ada pula hasil
sampingan dari penangkapan dengan pukat udang yaitu jenis-jenis ikan dasar atau
jenis ikan demersal antara lain pari (Trygon sephen), bulu ayam (Setipirnna
spp.), petek (Leiognathus spp.), cucut (shark), gulamah (Sciena spp.), kapas-kapas
(Gerres spp), krepa (Epinephelus spp.), nomei (Harpodon spp.), bawal putih
(Pampus argentus), rajungan (Portunus pelagicus), cumi-cumi (loligo spp.),
sotong (Sepia spp.) dan lain-lainnya (Waluyo,1999).
2. Pukat Tarik Berbingkai (Beam Trawl)
Beam trawl adalah alat penangkapan ikan yang terbuat dari jaring yang
berbentuk kerucut memiliki bagian sayap,badan,kantong dan di lengkapi dengan
bingkai pada bagian mulutnya yang berfungsi sebagai pembuka mulut jaring dan
menyapu kolom atau dasar perairan.
Spesifikasi Alat :
·
Cod end
·
Badan
·
Sayap
·
Mulut
1.Persiapan : Dilakakukan pagi hari saat keadaan mulai
terang,menetapkan fishing ground dan mempersiapkan alat-alat penangkapan.
2.Setting :Tahap ini dilakukan dengan menebar jaring dengan memperhatikan
arah mata angin dan arus.
3.Hauling :Tahap ini dilakukan untuk memperoleh tangkapan,dengen cara menurunkan
jaring hingga sampai ke dasar,kemudian pelampung
dinaikan ke atas kapal,tali salambar sebelah kanan
digulung dengan mesin winch,kapal bergerak perlahan-lahan,lalu bagian jaring
dinaikkan dan mesin winch dimatikan dan badan jaring yang sudah terisi
tangkapan dinaikan dan di beri tempat untuk menempatkan hasil tangkapan.
Hasil Tangkapan
Ikan Gulamah.Ikan
Kembung,Udang,Cumi-cumi,Ikan Pepetek
PANCING
Pancing adalah Alat tangkap manual untuk menangkap ikan
yang terdiri dari mata pancing, benang, joran, reel, trolling, serta pemberat
untuk umpan.
1. Huhate
merupakan teknik menangkap ikan dengan pancing
yang dilakukan oleh banyak orang di atas anjungan kapal. Kapal huhate
dilengkapi dengan bak umpan hidup, sistem percikan air, huhate, serta palkah
umpan. Kapal huhate umumnya berbentuk stream line serta mampu bergerak
lincah. Kapal ini mempunyai kecepatan berkisar 10 knot dengan stabilitas baik
untuk mengejar gerombolan ikan.
Cara pengoperasian alat, yaitu :
Apabila sudah dijumpai gerombolan ikan, dilakukan
pelemparan umpan. Setelah ikan buruan mendekat mesin kapal dimatikan,
selanjutnya pemancingan dilakukan secara cepat. Hal ini untuk mengantisipasi
ikan yang lepas dari mata pancing dan ikan yang berdarah akibat terkena mata
pancing yang mengakibatkan gerombolan ikan menjauh dari kapal. Pemancingan
biasanya berlangsung 15-30 menit.
Alat tangkap dari huhate terdiri dari joran, tali
dan mata pancing :
- Panjang joran berkisar 1-2.5 m serta
berdiameter 3-4 cm dipangkal dan di ujung 1-3cm.
- Tali utama terbuat dari bahan sintesis polyethylene
dengan diameter 0.5 cm dan menggunakan tali no.7. Tali sekunder terbuat
dari bahan monofilament yang berfungsi sebagai penghubung antara tali
utama dengan mata pancing supaya tidak putus akibat dari kekuatan gigitan
ikan.
- Mata pancing yang digunakan bernomor 2-2.8 yang
dilapisi nikel dan benang rafia.
Hasil Tangkapan :
- Ikan cakalang (Katsuwonus
sp.),
- Ikan tuna (Thunnus sp.),
- Ikan tongkol (Euthynnus
sp.).
2.
Pancing
tonda
merupakan salah satu alat penangkap ikan yang termasuk dalam kelompok
pancing yang diberi tali panjang dan ditarik oleh perahu atau kapal .Alat tangkap ini umumnya ditunjukan untuk menangkap
jenis ikan-ikan pelagis yang biasanya hidup dipermukaan perairan.
Biasanya ikan jenis ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan daging berkualias
tinggi.
Komponen utama pada pancing tonda terdiri dari
tali, mata pancing, penggulung tali, swivel :
- Tali pancing yang terbuat dari polyamide
monofilament no. 60 dengan panjang mulai dar 50 – 100 meter.
- Mata pancing bisa ganda atau tunggal tetapi ada
juga yang memakai mata pancing tiga buah yang di ikatkan menjadi satu
dengan simpul double sheet band yang berfungsi untuk menjerat ikan.
- Penggulung tali
terbuat dari bahan plastik dan kayu waru
- Swivel atau kili-kili digunakan agar tali tidak
terbelit.
Pengoperasian
pancing tonda :
Pengoperasian dimulai dari pagi hari sampai sore
hari anatara puku 15.00-17.00. Proses penangkapan diawali dengan scouting pencarian
gerakan ikan sebagai tanda bahwa lokasi tersebut terdapat banyak ikan. Setelah
itu pancing tonda mulai melakukan pemasangan alat tangkap (setting)
dengan mengulur agar tangkap perlahan-lahan ke perairan dan mengikat ujung tali
pada salah satu ujung kanan atau kiri perahu dengan jarak tertentu dan
kecepatan perahu dinaikkan sekitar 1-2 knot. Setelah setting selesai
dilakukan, kecepatan perahu dinaikkan sampai 4 knot dan perahu dijalankan ke
arah kumpulan ikan. Umpan yag berada di sisi kanan dan kiri perahu
akan bergerak-gerak seperti ikan mangsa. Saat ikan memakan umpan, laju perahu
dipercepat agar ikan yang memakan umpan tersangkut pada kail.
Hasil tangkapan :
- Hasil tangkapan utama untuk tonda perairan permukan yaitu tongkol,
cakalang, tengiri, madidihang, setuhuk, alu-alu, sunglir.
- Hasil tangkapan perairan dalam berupa
cumi-cumi, sedangkan untuk lapisan dasar terutama manyung, pari, cucut,
gulamah, senangin, kerapu.
3. Pancing
Ulur
Pancing Ulur merupakan salah satu jenis alat
penangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap
ikan di laut. Pancing Ulur termasuk alat penangkap ikan yang aktif, dan juga
ramah lingkungan. Pengoperasian alat relatif sederhana, tidak banyak
menggunakan peralatan bantu seperti halnya alat tangkap pukat ikan dan pukat
cincin.
Pancing ulur terdiri dari :
- Penggulung
tali yang digunakan berbentuk bundar yang terbuat dari plastik dan kayu.
- Tali
penarik yang digunakan bernomor 60 dengan panjang 100-150 meter.
- Kili-kili
merupakan bagian dari pancing ulur yang berguna untuk menyambungkan dan
untuk mencegah agar tali penarik dan tali alas tidak terpintal atau kusut
saat proses pengoperasian alat tangkap
- Tali alas
yang digunakan mempunyai ukuran yang lebih kecil dari pada ukuran tali
penarik, yaitu bernomor 40.
- Mata
pancing yang digunakan untuk menangkap ikan tenggiri terdiri dari 2 mata
pancing yaitu pancing no 5 dan no 6.
- Pemberat
yang digunakan pada pancing ulur berfungsi mempercepat turunnya mata
pancing ke dasar perairan dan menjaga pancing tetap tegak saat berada
dalam air.
Pengoperasian Alat
:
Pancing Ulur
dioperasikan secara sederhana dengan cara mengulur tali pancing sampai
kedalaman perairan ditempat operasinya dan sambil diangkat dan diturunkan
dengan tangan. Pancing Ulur yang disebut dengan “hand line” yang
merupakan alat penangkap ikan yang bersifat aktif, yaitu dengan menunggu ikan
yang datang memakan umpan pada mata pancing. Sambil dipegang dengan tangan,
tali pancing diturun-naikan sampai terasa ada sesuatu yang tersangkut dimata
pancing. Kemudian ditarik atau diangkat ke kapal untuk melihat hasil tangkapan
ikan yang “tersangkut” pada mata pancing. Alat penangkap ikan jenis pancing
ulur dioperasikan disemua jenis perairan dan biasanya diulur sampai kedalaman
yang dikehendaki.
Hasil Tangkapan :
Tongkol (Euthynnus allecterates),
Cakalang (Katsuwonus pelamis),
Kembung (Rastrelliger sp),
Layang (Decapterus russelli),
Bawal (Pampus argenteus),
Kakap (Lutjanus sp),
Tidak ada komentar:
Posting Komentar