LAPORAN
PRAKTIKUM IKTIOLOGI
ACARA III
SISTEM PENCERNAAN

Oleh :
Kelompok 1
Ryanta Putrapratama H1G013003
Karina Dinaryanti H1G013033
Ririn Setiani H1G013016
Ika Yesi S. H1G012045
Asisten
Firdo Artadi
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
I.
MATERI DAN METODE
1.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu gunting bedah, curter, pinset, baki
plastik, kertas millimeter blok atau penggaris dan buku gambar.Bahan yang digunakan dalam praktikum
sistem
pencernaan ikan ini
adalah ikannilem,ikan lele,dan ikan nila
1.2. Cara Kerja
1. Menusukkan
bagian anus dengan gunting bedah yang runcing bentuk lubang kecil kemudian
dengan bagian tumpul gunting bedah gunting kearah rongga perut bagian atas.
Pengguntingan dilakukan dengan hati-hati supaya organ dalam tidak ikut tertusuk
2. Setelah
gunting mencapai ujung terdepan ronggaperut bagian atas( belakang kepala)
kemudian gunting diarahkan ke bagian bawah hingga kedasar perut. Buka daging
yang telah tergunting sehingga organ tubuh bagian dalam terlihat dan alat
pencernaan dapat dikeluarkan dari tubuh.
3. Untuk
melihat alat pencernaan dari mulai pharynx sampai ke anus, gunting bagian bawah
kepala hingga terbelah dua. Sehingga alat pencernaan bagian depan dapat
terlihat dan gunting bagian rectum yang menempel pada otot bagian anus sehingga
semua bagian pencernaan dapat dilepas.
4. Menggambar
organ-organ yang berhubungan dengan system pencernaan dan beri nama organnya
5. Untuk
melihat apakah specimen ikan termasuk dalam kelompok herbivore, karnivora, atau
omnivora, mengambil lambung sampai usus kemudian ukurlah panjang usus sampai
dengan lambung, kemudian bandingkan dengan panjang total tubuh specimen.
Simpulkan apakah specimen yang diamati termasuk dalam kelompok herbivore,
karnivora, atau omnivora.
II.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
2.1.1 Ikan lele
Ikan Lele (Clarias batrachus)
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
![]()
1 4 3 7
Panjang tubuh: 25 cm
Panjang usus: 22 cm
Sistem Pencernaan: Karnivora
|
||
2.1.2 Ikan Nilem
Ikan Nilem (Osteochilus hasselti)
![]() ![]()
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
2 4 3 6 7
Panjang
tubuh: 22 cm
Panjang
usus: 166 cm
Sistem
pencernaan: Herbivora
|
2.4 Pembahasan
Sistem pencernaan atau digesti adalah proses
pemecahan zat makanan yang komplek menjadi zat yang lebih sederhana. Proses
digesti memerlukan waktu dalam mencernakan makanannya, dan waktu yang
diperlukan untuk mencernakan makanan itu disebut laju digesti
Digesti
merupakan proses pemecahan zat makanan yang komplek menjadi zat yang lebih
sederhana. Proses digesti memerlukan waktu dalam mencernkan makanannya, dan
waktu yang diperlukan untuk mencernakan makanan itu disebut laju digesti. Pakan
yang dikonsumsi oleh ikan akan mengalami proses digesti didalam sistem
pencernaan sebelum nutrisi pakan tersebut diabsorpsi yang akan dimanfaatkan
unyuk proses biologis pada tubuh ikan. Proses digesti pada sistem pencernaan
ikan tersebut akan melibatkan enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh
tubuh. Hasil proses digesti tersebut berupa asam amino, asam lemak, dan
monosakarida yang akan diabsorpsi oleh epitel intestin kemudian disebarkan
keseluruh tubuh oleh sistem sirkulasi
Berdasarkan makanannya secara garis besar ikan dapat
digolongkan menjadi herbivora, karnivora, dan omnivora. Akan tetapi, dalam
kenyataannya banyak sekali terjadi tumpang tindih (overlap) yang disebabkan
oleh keadaan habitat ikan itu hidup. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan
dalam hubungan ini diantaranya faktor penyebaran organisme sebagai makanan
ikan, faktor ketersediaan makanan, faktor pilihan dari ikan itu sendiri serta
faktor-faktor fisik yang mempengaruhi perairan
Saluran pencernaan ikan karnivor biasanya lebih pendek dari
pada saluran pencernaan ikan herbivor, sebab bahan makanan nabati lebih sukar
dicerna. Dengan adanya dinding selulosa yang alot pada tumbuh-tumbuhan, maka
untuk mempermudah proses pencernaannya, ikan herbivor memerlukan usus yang
lebih panjang yang bisa mencapai 3X panjang tubuhnya
sistem pencernaan ikan sangat mirip. Semua memiliki
mulut, kerongkongan (tenggorokan), dan daerah untuk penyerapan komponen makanan
(depan dan midgut) dan pemadatan bahan limbah dicerna (hindgut). Dalam adaptasi
terhadap pola makan, perbedaan utama yang terlihat pada struktur mulut dan
gigi, alat penyapu insang, faring, perut (jika ada) dan panjang usus. Pada ikan
karnivora atau mereka dengan diet daging-berorientasi omnivora ada perut yang
pasti (foregut) sementara herbivora omnivora atau tanaman-berorientasi memiliki
perut ada tetapi bergantung pada area midgut lebih diperpanjang. Kedua situasi
yang ditunjukkan di bawah ini.
Sistem Pencernaan Ikan
Carnivora
Sistem Pencernaan Ikan
Omnivora
Selain itu ikan karnivora memiliki ekstensi ke
bagian atas dari midgut dikenal sebagai caecae pilorus. Dua organ-organ
internal lainnya yang berhubungan dengan pencernaan, yaitu hati dan kandung
empedu, yang terletak anterior ke lambung atau bagian anterior midgut tersebut
Ikan
Nilem memiliki sistem pencernaan yang dimulai dari cavum oris, oesophagus, kantung empudu, ductus
pneumaticus dan limfa. Dalam tubuhnya
dapat terlihat organ pencernaan yaitu usus yang panjang, ini dikarenakan ikan
ini termasuk tipe herbivora. Kantung Empedu (vesica felea) yang terletak pada
usus bagian depan, berupa kantung bulat hijau kebiru-biruan. Kantung empedu ini
berhubungan dengan usus melalui ductus choledochus, lalu saluran akhir
pencernaan yaitu anus atau porus urogenitalus
Berdasarkan
hasil pengamatan, sistem pencernaan ikan Lele (Clariasbatrachus)
terdiri dari mulut, gastrum,
intestine, dan anus . Sistem pencernaan makananIkan Lele (Clarias batrachus)
dimulai dari mulut, rongga mulut, faring, esophagus,lambung, pylorus, usus,
rektum, dan anus. Struktur anatomi mulut ikan erat kaitannyadengan cara
mendapatkan makanan. Sungut terdapat di sekitar mulut lele yang berperan sebagai
alat peraba atau pendeteksi makanan dan ini terdapat pada ikan yang
aktif mencari makan pada malam hari (nokturnal). Rongga mulut pada ikan
lele diselaputisel-sel penghasil lendir
yang mempermudah jalannnya makanan ke segmen berikutnya, juga
terdapat organ pengecap yang berfungsi menyeleksi makanan. Faring pada
ikan(filter feeder) berfungsi untuk menyaring makanan, karena insang mengarah
pada faringmaka material bukan makanan akan dibuang melalui celah insang
III.
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului
cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di
dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran
darah.
Sistem atau alat pencernaan pada ikan terdiri dari dua
bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan
(Glandula digestoria). saluran pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut,
farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Sedangkan kelenjar
pencernaan terdiri dari hati dan pankreas yang berguna untuk menghasilkan enzim
pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan.
3.2. Saran
Saran
dari kelompok kami adalah:
Keadaan
laboratorium yang terkadang kurang kondusif karena sangat ramai sehingga
memecahkan konsentrasi dalam praktikum system pencernaan yang rumit dan harus sangat
runtut dalam pengurutannya jadi sebaiknya asisten praktikum dan mahasiswa yang
melaksanakan praktikum mampu menjaga kekondusifan jalannya acara praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Effendie, M.
I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan
Pustaka Nusatama, Yogyakarta. 163 hal.
Kay,
I. 1998. Inttoduction to Animal
Physiology. Bios Scientific Publiher Limited, Spinger Verlag New York. UaSA.
Mudjiman, A. 2001. Makanan ikan. cetakan ke-15. PT
Penebar Swadaya, Jakarta. 190 hal.
Prawirohartono, 2000. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Radiopoetro, 1977.
Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Santoso,
B. 1994. Petunjuk Praktis Budidaya Lele
Dumbo dan Lokal. Kanisius, Yogyakarta.
Team Anakunhas, 2012.http://www.anakunhas.com/2011/10/sistem-pencernaan-ikan-carnivora-dan-ikan-omnivora.html
(Diakses tanggal 19 mei 2013)